Nasib Kasus Suap Libatkan Trump Ditentukan 19 November, Dilanjutkan atau Setop

Anton Suhartono
Hakim Negara Bagian New York menghentikan sementara proses hukum kasus suap melibatkan Donald Trump (Foto: AP)

NEW YORK, iNews.id - Hakim Negara Bagian New York menghentikan sementara keputusan hukum dalam kasus suap melibatkan Donald Trump dalam Pilpres AS 2016. Juri pegadilan Manhattan pada Juli lalu memutus Trump bersalah atas 34 dakwaan memalsukan catatan bisnis guna menutupi skandal sesaat sebelum memenangkan Pilpres Amerika Serikat 2016. 

Hakim Juan Merchan menunda semua keputusan soal kasus 'hush money' Trump setidaknya hingga 19 November, apakah akan membatalkannya atau tidak. Ini terkait dengan putusan Mahkamah Agung AS pada Juli lalu bahwa presiden kebal dari tuntutan.

Kantor Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg mengatakan setuju dengan permintaan para pembela untuk menghentikan proses. Pembela Trump, Emil Bove, mengatakan kasus tersebut harus dibatalkan untuk menghindari campur tangan terhadap tugas kepresidenan Trump.

"Penangguhan dan pembatalan tersebut diperlukan untuk menghindari hambatan yang tidak konstitusional terhadap kemampuan Presiden Trump dalam memerintah," kata Bove, dikutip dari Reuters, Rabu (13/11/2024).

Jaksa juga membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan bagaimana menangani kelanjutan kasus ini setelah Trump memenangkan Pilpres AS 2024. Trump kemudian akan dilantik pada 20 Januari 2025. 

Ini merupakan kasus pertama yang dihadapi para penegak hukum AS seorang presiden terpilih terjerat kasus hukum. Trump pada Mei lalu menjadi mantan presiden AS pertama yang menjalani proses pidana. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 jam lalu

Trump Hina Somalia Negara Sampah, Menlu Ali Omar: Keliru, Penghinaan!

Internasional
5 jam lalu

Disebut Negara Sampah oleh Trump, Ini Respons Perdana Menteri Somalia

Internasional
6 jam lalu

Trump Sebut Putin Ingin Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir

Internasional
7 jam lalu

Mahathir Sebut Perjanjian Dagang Malaysia-AS Rugikan Pribumi, Ini Respons Pemerintah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal