JAKARTA, iNews.id - Negara-negara yang mungkin terlibat dalam Perang Dunia III patut disimak. Dunia di ambang perang besar terkait konflik di berbagai wilayah, seperti perang Rusia-Ukraina, Israel-Hamas dan Israel-Hizbullah, ketegangan Korea Utara dengan Korea Selatan dan Jepang, serta krisis Laut China Selatan, termasuk Taiwan.
Konflik-konflik itu melibatkan negara-negara besar. Amerika Serikat meskipun tak terlibat secara langsung, namun memiliki pengaruh besar. Bahkan AS dianggap sebagai biang kerok yang mungkin saja menjadikan perang besar semakin dekat.
Sebut saja peran atau bantuan AS terhadap Ukraina dalam perang melawan Rusia. Presiden Vladimir Putin serta pejabat Rusia lain berulang kali menyinggung soal perubahan doktrin nuklir yang memperlonggar syarat penggunaannya dalam perang jika kedaulatan dan keamanan nasionalnya dilanggar oleh pihak asing.
Keterlibatan AS serta negara-negara sekutunya dalam konflik ini sangat konkret, yakni bantuan senjata dan amunisi, termasuk tank bahkan jet tempur kepada Ukraina. Beberapa negara memberi izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata mereka untuk menyerang langsung wilayah Rusia.
Selain itu peran AS juga sangat kentara dalam perang di Timur Tengah. AS menjadi pendukug utama bagi Israel dalam menyerang Jalur Gaza, Lebanon, maupun wilayah Suriah.
Demikian halnya dalam konflik di Laut China Selatan serta ketegangan antara Korut dengan Korsel dan Jepang. AS memainkan peran kunci karena siap membantu Korsel dan Jepang jika perang pecah. Bahkan Korut secara blak-blakan menegaskan pengembangan program-program senjata mereka, termasuk nuklir, dilakukan karena kehadiran AS di Semenanjung Korea.
AS bisa dibilang menjadi negara paling berpengaruh dalam serangkaian konflik di dunia saat ini. Berstatus sebagai negara adidaya, AS memiliki jangkauan militer global paling luas. Negeri Paman Sam memiliki sekutu di mana-mana, seperti Eropa, Asia, Afrika, serta tentu saja Australia.
Sekutu AS yang paling kentara di Asia adalah Korea Selatan dan Jepang. Dua negara tersebut sangat bergantung dengan AS jika terjadi konflik, yakni Korsel dengan Korut serta Jepang dengan China.
Selain itu AS sedang merangkul Filipina terkait konflik Laut China Selatan dengan China. Konflik lain adalah isu kemerdekaan Taiwan dari China.
Di Eropa, semua anggota NATO adalah sekutu AS, meski Turki terkadang menentang.
Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat ini berjumlah 31 negara, yakni 28 di Eropa, 2 di Amerika Utara, dan 1 Eurosia. Peran NATO semakin kentara sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Negara-negara NATO berlomba-lomba membantu Ukraina, untuk melawan Rusia, sehingga saat mungkin terlibat dalam Perang Dunia III, terutama jika terjadi di Eropa.
Bahkan beberapa negara sudah merestui jika Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia lebih dalam.
Senjata bantuan anggota NATO untuk Ukraina antara lain, amunisi artileri, roket, rudal pertahanan, tank, hingga jet tempur.
Beberapa anggota NATO yang memiliki nuklir adalah AS, Inggris, dan Prancis.
Australia juga berpotensi terlibat dalam Perang Dunia III. Negeri Kangguru juga sekutu dekat AS. Kedua negara tersebut bersama Inggris menjalin aliansi pertahanan bersama yang dikenal dengan AUKUS.
Salah satu program konkret dari aliansi itu adalah pengembangan dan pembuatan kapal selam nuklir untuk Australia.
Tantangan yang dihadapi Australia saat ini adalah upaya China yang sedang memperluas pengaruhnya di Indo-Pasifik. Ini yang menjadi alasan utama Australia mengembangkan kekuatan militernya, termasuk persenjataan.