Lawan terdekat AS jelas saja Rusia. Negeri Beruang Merah menjadi pemain penting jika Perang Dunia III terjadi. Rusia sangat geram dengan AS dan sekutu-sekutunya terkait pemberlakuan rentetan sanksi yang memukul perekonomiannya.
Kedua negara itu juga pemilik senjata nuklir terbesar. Hulu ledak gabungan kedua negara memenuhi 90 persen dari total yang saat ini tersedia di dunia. Tak terbayangkan bagaimana dahsyatnya jika Perang Dunia III pecah menggunakan senjata nuklir.
Para pengamat berspekulasi Perang Dunia III bisa saja terjadi jika negara-negara Barat yang mengirim senjata ke Ukraina ikut menyerang Rusia. Para pejabat Rusia menegaskan, pihaknya bisa saja menggunakan senjata nukir jika keamanan nasionalnya terancam.
Iran merupakan sekutu dekat Rusia. Hampir bisa dipastikan Iran diseret oleh Rusia dalam Perang Dunia III, demikian sebaliknya. Iran memiliki ketergantungan tinggi terhadap Rusia, demikian pula sebaliknya.
Rusia disebut-sebut mengandalkan pasokan senjata dari Iran, seperti drone kamikaze, dalam perang di Ukraina. Selain itu Iran juga bisa mengirim rudal-rudalnya yang banyak.
Salah satu ketakutan Barat terhadap Iran adalah program nuklirnya. AS curiga Iran mengembangkan nukir untuk persenjataan, meski belum ada bukti resmi. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga memastikan belum ada indikasi Iran membuat senjata nuklir.
Jika perang besar pecah di Timur Tengah, hampir dipastikan Iran akan terlibat.
China juga sekutu dekat Rusia. Namun China tampaknya akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan militernya, apalagi perang.
Isu besar yang dihadapi China saat ini adalah upaya pemisahan diri Taiwan serta sengketa Laut China Selatan dengan negara-negara ASEAN.
Meski demikian, ada peluang yang cukup besar Rusia menyeret China dalam Perang Dunia III jika terjadi.
Keterlibatan Korut dalam Perang Dunia III juga sangat besar, apalagi terkait konflik dengan Korsel dan AS.
Selain itu Korut juga bisa diseret oleh Rusia dan China dalam perang besar tersebut. Apalagi Korut memiliki ketergantungan tinggi terhadap China dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomatik.
Senjata nuklir dan rudal yang dimiliki Korut bisa sangat diandalkan untuk menyerang Korsel, Jepang, maupun AS dan sekutu lainnya. Bahkan pemimpin Korut Kim Jong Un pada 2021 lalu mengancam AS dengan senjata nuklirnya jika berani macam-macam, mengganggu keamanan negaranya.