BEIRUT, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Lebanon bisa hancur seperti Jalur Gaza. Pesan yang disampaikan melalui video kepada warga Lebanon pada Selasa itu dianggap sebagai perang psikologi untuk menghancurkan mental penduduk.
Netanyahu juga mengatakan kekuatan kelompok Hizbullah telah melemah dibandingkan sebelumnya. Israel membombardir Beirut, termasuk Dahiyeh, wilayah di ibu kota Lebanon yang menjadi markas dan pusat aktivitas Hizbullah.
"(Hizbullah) Lebih lemah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya," kata Netanyahu, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (9/10/2024).
Selain itu Netanyahu juga mengklaim, pasukanya telah membunuh Hashem Safieddine, calon pemimpin Hizbullah pengganti Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan pasukan Zionis pada 27 September lalu.
Nasib Safieddine belum diketahui sejak Israel melancarkan serangan udara ke Beirut pada Kamis dan Jumat pekan lalu.
“Anda punya kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza,” kata Netanyahu.
Israel melancarkan serangan tanpa henti ke Dahiyeh, termasuk sepanjang hingga Rabu dini hari. Terjadi lima serangan hanya dalam beberapa jam sepanjang Selasa malam hingga Rabu dini hari.
Tentara sempat mengeluarkan peringatan bahwa sejumlah gedung akan diserang dan terlaksana.
Mereka mengklaim hanya menargetkan markas intelijen Hizbullah dan juga komandannya. Padahal gedung-gedung itu adalah permukiman penduduk.