Pakistan merupakan negara bersenjata nuklir dengan jumlah penduduk 220 juta orang. Militan Islam meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak negosiasi dengan kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan gagal tahun lalu.
Tahun ini, kelompok tersebut dan faksi-faksinya melancarkan gelombang serangan. Salah satunya bom bunuh diri di sebuah masjid di kota barat laut Peshawar yang menewaskan lebih dari 100 orang. Sebagian besar korban merupakan polisi.
Pemerintah telah menyatakan bahwa situasi keamanan yang memburuk berarti pemilihan provinsi harus ditunda.
"Operasi telah berlangsung... tetapi pernyataan ini akan menjadi alasan bagi pemerintah untuk mengatakan tidak dapat mengadakan pemilu di tengah operasi di seluruh negeri," kata seorang penulis buku tentang militansi di Pakistan, Zahid Hussain kepada Reuters.
Sebelumnya, mantan PM Khan mendorong digelarnya pemilihan di tengah meningkatnya kemarahan rakyat atas inflasi yang tinggi selama beberapa dekade dan perlambatan ekonomi negara.
Khan mengatakan rapat komite digelar untuk menggunakan keamanan sebagai dalih menunda pemilihan. Menurutnya hal itu akan mengadu domba militer dengan pengadilan.