Para Penentang Kudeta Myanmar Bentuk Pemerintah Persatuan Nasional

Ahmad Islamy Jamil
Ribuan rakyat Myanmar turun ke jalan menentang kudeta oleh junta militer. Sedikitnya 715 orang dibunuh aparat dalam aksi menentang penggulingan Aung San Suu Kyi tersebut. (Foto: Reuters)

YANGON, iNews.id – Para penentang junta militer Myanmar pada Jumat (16/4/2021) ini mengumumkan pembentukan pemerintah persatuan nasional. Pemerintahan baru itu diprakarsai para anggota parlemen yang digulingkan dalam kudeta pada 1 Februari lalu. 

Selain itu, pemerintahan tandingan tersebut juga diisi para anggota kelompok etnik dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan melawan kudeta selama ini. Kabar pembentukan pemerintah baru itu terungkap lewat video pernyataan yang disiarkan di Public Voice Television (PVTV).

Kekerasan di Myanmar terus berlangsung sejak pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer pada awal Februari lalu. Kekejaman aparat keamanan di negara Asia Tenggara itu bahkan semakin menjadi-jadi.

Laporan BBC berbahasa Burma melaporkan, polisi Myanmar membubarkan demonstrasi para pekerja medis dengan melepaskan tembakan di Kota Mandalay, Kamis (15/4/2021). Tidak ada keterangan mengenai petugas medis yang menjadi korban atau ditangkap. Namun, media lokal Khit Thit melaporkan, seorang pria ditembak mati di masjid.

Seorang warga di sekitar masjid mengatakan, tentara datang lalu menembaki orang di dalam. Satu orang dilarikan ke rumah sakit, namun dia tak mengetahui kondisinya. “Tidak ada demonstrasi di sini. Tentara baru saja datang dan sepertinya mencari seseorang,” kata warga yang meminta namanya tidak disebutkan itu. 

Dilaporkan empat orang terluka akibat ditembak pasukan keamanan di lingkungan sekitar masjid itu.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
11 hari lalu

Profil Patrice Talon, Presiden Benin yang Lolos dari Kudeta Perwira Militer

Internasional
11 hari lalu

Presiden Benin Patrice Talon Lolos dari Kudeta oleh Sekelompok Perwira Militer

Internasional
17 hari lalu

Banjir Dahsyat di Asia Renggut 1.100 Nyawa Lebih, Raja Charles Singgung Isu Lingkungan

Internasional
22 hari lalu

Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo Digulingkan, Ditahan Perwira Pembangkang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal