"Pemberton mengucapkan terima kasih kepada Presiden Duterte untuk memberinya pengampunan. Dia sangat berterima kasih atas belas kasih ini," kata pengacara Pemberton, Rowena Flores, dikutip dari AFP.
Flores mengatakan Pemberton menyampaikan simpati yang tulus atas perbuatannya pada keluarga Jennifer Laude. Dia juga sudah menyampaikan permintaan maaf resmi pada keluarga korban.
"Dia berharap memiliki banyak kata-kata untuk mengungkapkan kesedihan yang mendalam dan penyesalan," lanjutnya.
Pemulangan Pemberton memicu unjuk rasa yang dilakukan kelompok pembela HAM dan LGBT. Mereka tidak rela bisa kembali ke negaranya dengan status bebas.
Demonstran menilai keputusan Duterte mengirimkan "pesan keras dan jelas bahwa kehidupan seorang perempuan transgender di Filipina bukan yang perlu diperhatikan", kata UP Babaylan, kelompok hak asasi LGBT lokal dalam sebuah pernyataan.