Kendati sudah tumbang, koalisi Rutte tetap akan menjalankan fungsi sebagai pemerintah sementara sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilu yang baru digelar. Proses ini biasanya memakan waktu berbulan-bulan.
Kantor berita ANP melaporkan, Komisi Pemilihan Umum Belanda menyatakan bahwa pemilu mungkin baru bisa digelar setelah pertengahan November.
Dengan menyandang status sebagai pemerintah sementara, Kabinet Rutte kini tidak dapat lagi memutuskan kebijakan baru pemerintah. Akan tetapi, sang perdana menteri mengatakan, kondisi tersebut tidak akan memengaruhi dukungan Belanda untuk Ukraina.
Permohonan suaka di Belanda melonjak lebih dari 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu menembus 46.000 aplikasi. Amsterdam pun telah memproyeksikan jumlah tersebut dapat meningkat menjadi lebih dari 70.000 aplikasi pada tahun ini, melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2015.
Situasi ini semakin membebani fasilitas suaka yang dimilik Belanda. Selama beberapa bulan tahun lalu, ratusan pengungsi terpaksa tidur di tempat yang tak layak. Mereka hanya mendapatkan sedikit atau bahkan tanpa akses air minum, fasilitas sanitasi, atau perawatan kesehatan.
Rutte pun berjanji akan memperbaiki kondisi fasilitas tersebut, terutama dengan mengurangi jumlah pengungsi yang mencapai Belanda. Namun dia gagal mendapatkan dukungan dari mitra koalisi yang merasa kebijakannya terlalu jauh dari yang diharapkan.