Sebelumnya, otoritas militer di negara itu pernah menyebut Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar sebagai pengkhianat. Baik pemerintah itu sendiri maupun Angkatan Pertahanan Rakyat, telah ditetapkan junta sebagai kelompok teroris.
Video tersebut menunjukkan sekitar 100 pejuang tengahberbaris di lapangan parade berlumpur di hutan. Mereka berbaris dengan seragam kamuflase baru di belakang bendera kekuatan baru, berwarna merah dengan bintang putih. Dalam video itu, mereka tidak ditampilkan sedang membawa senjata.
Hampir empat bulan setelah kudeta, tentara Myanmar masih berupaya keras meredam protes nasional. Aksi unjuk rasa antimiliter terjadi setiap hari di banyak penjuru negeri Asia Tenggara itu. Pemogokan yang dilakukan oleh para penentang junta pun telah melumpuhkan bisnis dan kegiatan ekonomi di negara itu.
Di berbagai daerah, pertempuran berkobar dengan melibatkan kelompok-kelompok etnik bersenjata yang menentang junta. Muncul pula beberapa kelompok milisi baru yang dibentuk untuk melawannya.