Sebelumnya pada Senin, pasukan Israel menyerbu Nablus, menewaskan Yazan Ishtayeh, remaja Palestina berusia 17 tahun. Serangan itu juga melukai tiga orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Juru bicara Polisi Perbatasan Israel mengatakan, petugasnya yang menyamar bersama dengan tentara Israel melancarkan operasi di Nablus untuk menangkap seorang tersangka. Dalam operasi tersebut terjadi kerusuhan, ketika satu orang melemparkan alat peledak ke arah pasukan dan ditembak mati oleh petugas Israel yang menyamar.
Selama akhir pekan, ratusan pemukim Yahudi bersenjata menyerbu desa-desa Palestina di dekat Kota Ramallah, memblokir jalan, membakar rumah dan mobil, serta menembaki warga sipil.
Pihak berwenang Israel mengatakan, eskalasi dimulai setelah seorang warga Israel berusia 14 tahun hilang di Tepi Barat. Mayatnya ditemukan pada Sabtu (13/4/2024). Israel menuduh "militan Palestina" membunuh remaja itu.
Sementara Departemen Luar Negeri AS, seperti biasa, langsung mengutuk pembunuhan remaja Israel itu. Dengan standar gandanya, Washington DC enggan mengecam pembunuhan ribuan anak Palestina oleh militer zionis.