Kabar terakhir yang diterima dari pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan komando militer Western Mindanao Command (Westmincom), pelaku pengeboman di Jolo sampai saat ini belum teridentifikasi, baik identitas maupun kewarganegaraannya.
Informasi seputar peristiwa ledakan gereja yang sudah menewaskan 22 orang itu simpang siur. Beberapa pejabat Filipina memberikan pernyataan saling bertolak belakang mengenai bagaimana bom diledakkan.
Para pejabat keamanan awalnya yakin dua bom diledakkan dari jarak jauh, namun pada Selasa lalu keterangan itu berubah setelah Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pelaku melakukan aksi bom bunuh diri. Hal ini didasarkan dari temuan serpihan tubuh yang diduga milik pelaku bom bunuh diri.
Selain itu, tak mungkin pelaku membawa tas besar ke dalam gereja karena akan diperiksa petugas keamanan. Pelaku diduga kuat mengikat bom di tubuhnya lalu beraksi. Bom meledak Minggu (27/1/2019) sekitar pukul 08.45 saat misa belangsung.