Perang 2 Tahun Bikin Ekonomi Sudan Kembali ke Zaman Kuno

Anton Suhartono
Dua tahun perang saudara di Sudan menyeret perekonomian negara itu kembali ke era pra-modern (Foto: AP)

Kehidupan Warga: Bertahan di Tengah Negara yang Runtuh

Ketika negara tak lagi dapat menyediakan layanan dasar, warga Sudan dipaksa mengandalkan jaringan sosial, lembaga bantuan lokal, atau barter pribadi untuk bertahan hidup. Banyak keluarga hidup dalam isolasi, dikepung konflik, tanpa akses ke bank, uang tunai, atau pasar yang berfungsi.

Perang yang tak kunjung selesai kini tidak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga memundurkan roda peradaban ekonomi Sudan puluhan tahun ke belakang. Dari kota hingga pedesaan, rakyat hidup seolah kembali ke zaman ketika barang ditukar dengan barang, bukan karena pilihan, tetapi karena tak ada sistem lain yang masih berdiri.

Dari 18 negara bagian Sudan, RSF mengendalikan lima negara bagian di wilayah Darfur, kecuali beberapa bagian di Darfur Utara yang tetap berada di bawah kendali pemerintah pusat. Militer menguasai sebagian besar wilayah dari 13 negara bagian lain di selatan, utara, timur, dan tengah, termasuk Ibu Kota Khartum.

Konflik antara militer Sudan dan RSF, yang dimulai pada April 2023, telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan jutaan lainnya mengungsi.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
7 hari lalu

Nilai Mata Uang Hancur 800%: Sudan Masuki Jurang Hiperinflasi Tanpa Kendali

Internasional
10 hari lalu

Pesawat Militer Sudan Ilyushin Il-76 Jatuh, Seluruh Kru Tewas

Internasional
16 hari lalu

Sudan Kacau akibat Perang Saudara, Naik Angkutan Umum Bayar Pakai Sabun

Internasional
17 hari lalu

Sudan Kacau akibat Perang Saudara: Uang Tak Laku, Warga Transaksi Barter

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal