Pengamat militer yang juga direktur senior di Program Timur Tengah Dewan Atlantik, William F Wechsler, mengatakan Hizbullah merupakan kekuatan militer yang didanai dengan sangat baik.
"Mereka tangguh dalam pertempuran," kata Wechsler, kepada Newsweek.
Meski demikian, dia melihat ada banyak perbedaan antara perang pada 2006 dibandingkan dengan saat ini.
"Hizbullah telah merebut negara itu (Lebanon)," katanya, seraya menambahkan Hizbullah adalah organisasi yang memegang kendali pemerintahan Lebanon.
Hizbullah, lanjut dia, telah menyusup ke angkatan bersenjata Lebanon sedemikian rupa. Oleh karena itu, Wechsler Israel akan menghadapi perang yang jauh berbeda dengan Hamas di Jalur Gaza serta perang-perang sebelumnya.
Diperkirakan 200.000 proyektil milik Hezbollah melebihi jumlah yang dimiliki Hamas dengan selisih yang signifikan.
Menurut dia, kemampuan militer kelompok Hizbullah bisa digambarkan agak sebanding dengan rata-rata negara Eropa.
Sementara itu IDF diuntungkan oleh teknologi, infrastruktur pendukung yang komprehensif, serta struktur komando yang terorganisasi dengan baik.
Anggaran pertahanan Israel dan perangkat keras militer yang canggih memberinya keuntungan signifikan dalam peperangan konvensional. Namun, kemampuan Hizbullah untuk meluncurkan rentetan roket dan perang gerilya menghadirkan ancaman yang unik dan mengkhawatirkan bagi keamanan Israel.