Sejak Februari lalu, banyak perusahaan Barat yang menarik diri dari Rusia untuk memprotes agresi militer Moskow ke Ukraina. Namun, perusahaan-perusahaan China memilih untuk tetap berada di negeri beruang merah. Hal itu sejalan dengan sikap Beijing untuk menahan diri memberikan kritik terhadap Moskow atas konflik tersebut.
Bulan lalu, seorang perwakilan perusahaan mengatakan bahwa DJI sudah mengetahui adanya rekaman daring yang menunjukkan militer Rusia menggunakan produknya. Akan DJI tetapi belum dapat mengonfirmasi temuan tersebut. Apalagi, pihak perusahaan tidak memiliki kendali atas penggunaan produknya ketika sudah sampai di tangan masing-masing pembeli.