KHOMEIN, iNews.id - Sebuah perusahaan di Iran menerima banyak pesanan bendera negara-negara Barat, yakni Amerika Serikat, Israel, dan Inggris. Tapi bendera-bendera itu dipesan bukan untuk acara kenegaraan, melainkan dibakar.
Sejak unjuk rasa pecah terkait pembunuhan jenderal Qasem Soleimani oleh pasukan AS pada 3 Januari 2020, banyak warga Iran yang mencari bendera negara-negara tersebut untuk dibakar.
Di pabrik yang berlokasi di Kota Khomein, tenaga kerja laki-laki dan perempuan mencetak bendera secara manual kemudian menggantungnya untuk dijemur.
Pabrik itu memproduksi sekitar 2.000 bendera AS dan Israel per bulan di masa sibuk ini. Dalam setahun, pabrik bernama Diba Parcham itu bisa menghabiskan bahan 500.000 meter persegi untuk membuat bendera.
Setiap kali aksi unjuk rasa yang diadakan negara, para pengunjuk selalu membawa bendera AS, Israel, bahkan Inggris, untuk diinjak-injak lalu dibakar.