SEOUL, iNews.id – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengirimkan persembahan ritual ke Kuil Yasukuni, kemarin. Hal itu memicu kemarahan Korea Selatan.
“Pemerintah (Korsel) menyampaikan kekecewaan dan penyesalan yang mendalam atas kenyataan bahwa pejabat setingkat pemimpin Jepang kembali mengirimkan persembahan dan membayar ziarah ke Kuil Yasukuni,” ungkap Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam pernyataannya pada Jumat (21/4/2023).
Menurut Seoul, Yasukuni adalah kuil yang bertujuan untuk mengagungkan masa lalu militerisme Jepang yang agresif. Kuil itu juga dianggap Korsel sebagai simbol fasisme Tokyo semasa Perang Dunia II yang berisi noda sejarah tentang para penjahat perang.
Kishida mengirimkan persembahan ritual Masakaki ke Yasukuni dalam rangka festival musim semi agama Shinto. Selain Korsel, China juga memprotes keputusan Kishida tersebut dan mengutus perwakilannya ke Tokyo.
Korsel juga mendesak Jepang untuk melihat langsung sejarah dan menunjukkan penyesalan yang tulus atas masa lalunya “melalui tindakan” yang konkret.
Kuil Yasukuni terletak di pusat Tokyo. Kuil itu adalah kuil Shinto yang didirikan pada 1869 untuk memperingati mereka yang gugur selama dinas ketentaraan Jepang.
Kuil itu mencantumkan informasi tentang sekitar 2,5 juta orang dan hewan yang mati saat berperang untuk Jepang, termasuk lebih dari 1.000 penjahat perang di PD II. Sebanyak 14 di antaranya adalah narapidana Kelas A— yaitu mereka yang dihukum karena merencanakan, mempersiapkan, atau mengobarkan perang.