Seorang perempuan yang tinggal di dekat situ mengaku Tarrant terkadang membuatnya tak nyaman. Tarrant, katanya, suka menatapinya saat dia lewat.
"Saya menganggap dia tak bersahabat. Saya tak mau menatapnya," ujar perempuan tersebut.
"Saya merinding begitu tahu ternyata dia itu penganut supremasi kulit putih," tambahnya.
Tarrant menamatkan SMA pada 2009 dan dua tahun setelah itu bepergian ke sejumlah negara Asia dan Eropa.
Mantan bos sewakt dia masih bekerja di gym menyebutnya sebagai pgawai yang berdedikasi. Dia nyaris tak percaya bahwa Tarrant melakukan penembakan tersebut.