Laporan itu menuduh demonstrasi diatur oleh orang-orang yang ingin merusak stabilitas negara dan bertindak agresif.
Sebelumnya, para saksi mata mengatakan, polisi melepaskan tembakan ke udara di Naypyitaw untuk memaksa massa bubar. Petugas lalu menyiram massa dengan meriam air yang dibalas dengan lemparan batu.
Sementara itu stasiun televisi pemerintah Myanmar melaporkan, sejumlah polisi mengalami luka selama bentrokan.
Insiden pada Selasa (9/2/2021) itu menandai pertumpahan darah pertama sejak militer, dipimpin Jenderal Senior Min Aung Hlaing, menggulingkan pemerintahan Suu Kyi pada 1 Februari.
Aparat terus menekan kelompok partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi, serta para aktivis yang dicurigai menggerakkan massa untuk menentang kudeta militer.
Pada Selasa malam, polisi menggerebek kantor partai berkuasa Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Yangon.
Unjuk rasa yang berlangsung pada Selasa merupakan yang terbesar di Myanmar selama lebih dari 10 tahun, menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan junta militer dan gelombang pemberontakan berdarah hingga militer memulai proses penarikan diri dari politik sipil pada 2011.