Sejak Duterte menjabat presiden sejak 2016 hingga akhir April 2021, polisi Filipina telah membunuh lebih dari 6.100 tersangka pengedar narkoba dalam operasi penangkapan, menurut data pemerintah.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) menilai polisi Filipina terlalu cepat mengeksekusi para tersangka. Akan tetapi, pihak berwenang di negara Asia Tenggara itu mengkalim, para tersangka itu terpaksa dibunuh karena melawan dengan keras saat ditangkap.