Presiden Duterte Abaikan ICC soal Penyelidikan Pembunuhan dalam Perang Narkoba di Filipina

Antara
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Foto: Reuters)

Sejak Duterte menjabat presiden sejak 2016 hingga akhir April 2021, polisi Filipina telah membunuh lebih dari 6.100 tersangka pengedar narkoba dalam operasi penangkapan, menurut data pemerintah.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) menilai polisi Filipina terlalu cepat mengeksekusi para tersangka. Akan tetapi, pihak berwenang di negara Asia Tenggara itu mengkalim, para tersangka itu terpaksa dibunuh karena melawan dengan keras saat ditangkap.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
22 jam lalu

Giliran Filipina Diterjang Badai Wilma, Diperkirakan Akhir Pekan

Nasional
8 hari lalu

Legal Conference 2025: Pelindo dan Kejaksaan Kolaborasi Perkuat Tata Kelola

Nasional
13 hari lalu

Hukum Sesat, Ekonomi Rusak

Internasional
14 hari lalu

Alice Guo, Warga China Terpilih Jadi Wali Kota di Filipina Dihukum Penjara Seumur Hidup

Nasional
21 hari lalu

Menkum Teken Perjanjian Esktradisi ASEAN: Tak Ada Lagi Safe Haven bagi Pelaku Kejahatan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal