TEHERAN, iNews.id - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) merasa tak berdaya mengetahui bahwa Revolusi Islam tetap ada 41 tahun setelah negara itu menjatuhkan sekutu mereka, Shah.
"Sangat tak tertahankan bagi Amerika Serikat untuk menerima kemenangan sebuah negara besar dan bahwa sebuah kekuasaan diusir dari tanah ini," kata Rouhani, dalam sebuah unjuk rasa di Teheran, seperti dilaporkan AFP, Selasa (11/2/2020).
Unjuk rasa itu untuk memperingati kejatuhan monarki shah dan pembentukan republik Islam pada 1979.
"Wajar bagi mereka (AS) untuk bermimpi, selama 41 tahun, untuk kembali ke tanah ini, karena mereka tahu bahwa kita adalah salah satu negara paling kuat di Timur Tengah," kata Rouhani.
Iran dan Amerika Serikat (AS) resmi menjadi musuh sejak 1979, ketika pemerintah Shah yang didukung AS digulingkan.