NIAMEY, iNews.id - Presiden Niger Mohamed Bazoum menegaskan negaranya diserang dan dirinya dalam penyanderaan pemimpin kudeta. Pemerintahan junta yang kini merebut pemerintahan sedang berusaha menggulingkan demokrasi.
“Negara saya sedang diserang dan saya disandera. Saya hanya salah satu dari ratusan warga yang dipenjara secara sewenang-wenang dan ilegal,” kata Bazoum, dalam artikel di surat kabar The Washington Post, merujuk pada kudeta yang dilakukan oleh komandan pasukan pengawal presiden (paspampres) Niger pada 26 Juli itu.
Dia menegaskan, kudeta tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang apa pun. Konsekuensi dari kudeta bisa menghancurkan Niger jika para pelaku mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Menurut Bazoum, di masa pemerintahannya selama 3 tahun terakhir, situasi keamanan Niger lebih baik.
“Kondisi keamanan Niger telah meningkat secara dramatis. Bantuan asing mencapai 40 persen dari anggaran nasional, namun tidak akan disalurkan jika kudeta berhasil,” ujarnya.