YERUSALEM, iNews.id - Seorang warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, berdiri di atap rumahnya dikeliling tabung gas. Dia mengancam akan meledakkan rumah beserta dirinya jika tempat tenggalnya digusur tentara Israel.
Pria bernama Mahmoud Salhiyeh akan melawan upaya pengusiran keluarganya oleh pasukan Israel dari rumah yang sudah mereka tempati puluhan tahun.
"Saya akan membakar rumah dan semua isinya. Saya tidak akan pergi dari sini, dari sini menuju makam, karena tidak ada kehidupan, tidak ada martabat," kata Salhiyeh, dikutip dari Reuters, Senin (17/1/2022).
"Saya telah berperang dengan mereka selama 25 tahun. Mereka mengirim para pemukim ke sini yang menawarkan untuk membeli rumah dan saya tidak setuju," ujarnya, menegaskan.
Puluhan polisi dengan perlengkapan anti-huru hara mengepung rumah Salhiyeh sejak Senin (17/1/2022) dini hari, diawali dengan bentrokan selama berjam-jam dengan penduduk setempat.
Jalan-jalan di area itu ditutup. Lokasi rumah Salhiyeh hanya sekitar 1 kilometer dari tembok Kota Tua Yerusalem.
Pemerintah Kota Yerusalem ingin merebut tanah Salhiyeh serta warga Palestina lainnya untuk membangun sekolah. Israel mengklaim sebagai pemilik tanah itu serta wilayah Yerusalem Timur lainnya dalan pencaplokan usai menang dalam perang Arab-Israel 1967. Pengadilan Israel memutuskan mendukung penggusuran tersebut.