BEIJING, iNews.id – Seorang profesor hubungan internasional di China, Di Dongsheng, membual tentang pengaruh Beijing terhadap Presiden terpilih AS, Joe Biden. Bualan itu disampaikan sang profesor lewat pidato yang kemudian menjadi viral di Amerika Serikat.
Saat ini, pidato Di Dongsheng tersebut telah dihapus dari platform media sosial China. Insiden itu menunjukkan betapa sensitifnya hubungan antara China dan AS setelah perselisihan dua negara ekonomi terbesar dunia itu semakin meningkat di bawah rezim Donald Trump.
Di Dongsheng menyampaikan pidatonya pada November lalu, dalam acara tahunan yang diselenggarakan oleh situs web nasionalis China, Guan Video. Namun, pidato pakar hubungan internasional di Universitas Renmin itu baru menjadi ramai diperbincangkan warganet Amerika sejak awal pekan ini.
Keriuhan mencuat sejak pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, membahas tentang pernyataan Dongsheng itu dan Trump pun men-tweet-nya lewat sebuah klip.
Dalam pidatonya, Di Dongsheng membual tentang pengaruh Beijing atas Wall Street dan putra Joe Biden, Hunter Biden. “Biden telah kembali! Permainan lama kita (China) telah kembali,” ujarnya, seperti dikutip kembali Bloomberg, Kamis (10/12/2020).
Carlson lantas menggunakan komentar Dongsheng tersebut pada siaran Fox News pada Senin (7/12/2020) lalu sebagai bukti bahwa sejumlah elite AS telah bekerja atas nama China. Pada Kamis (10/12/2020) ini, video pidato Dongsheng itu telah dihapus dari media sosial dan platform video Tiongkok.
Prof Dongsheng juga mengklaim, sejak dulu telah mengenal orang-orang top di dunia keuangan AS. “Kita memiliki jaringan ‘teman lama China’ di Wall Street, yang memiliki akses dan kendali atas para politisi DC (maksudnya Washington DC),” kata Dongsheng.
Dia menambahkan, jaringan tersebut gagal membantu China selama perang dagang dengan AS lantaran Wall Street tidak dapat mengendalikan Trump.
Insiden itu menggambarkan kesulitan yang bakal dihadapi Biden dalam menyusun kebijakan soal China. Tambahan lagi, selama berbulan-bulan terakhir ini, Trump dan para pendukungnya selalu menggambarkan mantan wakil presiden di era Barack Obama itu bersikap lunak terhadap Beijing.
Meski dianggap bualan oleh media China, komentar Dongsheng itu dapat menambah tekanan pada pemerintahan AS yang akan datang untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap China. Pasalnya, komenter semacam itu keluar dari mulut seorang akademikus China yang terkenal.