Sebagai jaksa muda di Teheran, Raisi menjadi salah satu anggota panel hakim yang mengawasi eksekusi terhadap ratusan tahanan politik di Teheran pada 1988. Saat itu perang 8 tahun dengan Irak segera berakhir.
Raisi menjabat Wakil Ketua Lembaha Kehakiman selama 10 tahun sebelum diangkat menjadi Jaksa Agung pada 2014.
Ia merupakan salah satu tokoh ulama Syiah di Iran yang ditunjuk oleh Khamenei sebagai kepala pengadilan pada 2019. Tak lama setelah itu, dia juga terpilih sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar, badan ulama yang beranggotakan 88 orang. Dia bertanggung jawab untuk memilih Pemimpin Tertinggi berikutnya.
Kemenangan Raisi dalam pemilu 2021 sebenarnya sudah diprediksi. Rival-rival politiknya dari kelompok konservatif dan moderat
didiskualifikasi dari pencalonan oleh badan pengawas. Praktis, semua institusi pemerintah Iran berada di bawah kendali kelompok garis keras yang setia kepada pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Begitu masyhurnya, bahkan Raisi disebut-sebut sebagai calon pengganti Khamenei kelak.