Program Nuklir Iran Semakin Mengkhawatirkan, Kesepakatan dengan AS Terancam

Arif Budiwinarto
Iran membangun fasilitas nuklir bawah tanah di Natanz untuk mengantisipasi serangan udara. (foto: AFP)

Sebab, jika berlanjut dikhawatirkan akan merusak peluang kembalinya Amerika Serikat ke dalam JCPOA. 

AS sempat masuk dalam JCPOA pada 2015 di bawah pemerintahan Barack Obama. Namun, pada 2018 Presiden Donald Trump memutuskan menarik diri dari kesepakatan tersebut. 

"Pengumuman Iran baru-baru ini kepada IAEA bahwa pihaknya bermaksud untuk memasang tiga kaskade sentrifugal canggih tambahan di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar di Natanz bertentangan dengan JCPOA dan sangat mengkhawatirkan," lanjut isi pernyataan. 

Langkah pemerintah Iran memberlakukan undang-undang baru untuk menghentikan inspeksi PBB ke situs nuklir republik Islam serta meningkatkan pengayaan diluar batas kesepakatan tidak sesuai dengan perjanjian dan komitemen non-proliferasi yang lebih luas. 

"Langkah seperti itu akan membahayakan upaya bersama kami untuk melestarikan JCPOA dan juga berisiko membahayakan peluang penting untuk kembali ke diplomasi dengan pemerintahan AS yang akan datang."

"Kembali ke JCPOA juga akan bermanfaat bagi Iran," lanjutnya. 

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza

Internasional
13 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
15 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
15 jam lalu

5 Program Unggulan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York

Internasional
15 jam lalu

200 Warga Sipil Terjebak di Terowongan Jalur Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal