"Australia selalu memberikan kesan bahwa mereka bersikap netral, yang disambut baik oleh warga Palestina. Namun sekarang kami melihat Australia mengikuti jejak setan, Donald Trump," kata Syiam, seperti dilaporkan ABC News, Rabu (17/10/2018).
"Jadi ini merupakan keputusan bodoh dari sebuah negara yang ingin menghindar dari kemungkinan adanya serangan, dari segala masalah."
Warga Silwan, Sahar Abbasi, mengatakan Australia harus melihat bahwa warga Arab di Yerusalem Timur - yang kebanyakan hanya berstatus 'resident' dan bukannya warga negara penuh Israel - terus menghadapi diskriminasi di sana.
"Jangan lupa ini adalah wilayah yang diduduki, jangan lupa warga yang berada di wilayah yang diduduki, dan mereka adalah warga Palestina dan belakangan ini mereka sama sekali dilupakan, seolah-olah kami tidak ada," kata Abbasi.
Sementara Pemerintah Israel menyambut baik komentar Morrison, reaksi dari dalam Israel tidaklah banyak.