MOSKOW, iNews.id - Rusia berterima kasih kepada Hamas karena membebaskan lebih banyak sandera warga negaranya. Hamas sudah membebaskan satu sandera Rusia sebelumnya dan hari ini akan melepas beberapa lainnya sebagai bentuk apresiasi terhadap Presiden Vladimir Putin.
Warga Rusia yang dibebaskan itu memiliki kewarganegaraan ganda yakni dengan Israel. Pembebasan tawanan Rusia tersebut di luar jumlah yang disepakati dalam gencatan senjata kemanusiaan Hamas dan Israel.
“Kami berterima kasih kepada kepemimpinan gerakan Hamas atas tanggapan positif terhadap seruan kami yang terus-menerus,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (30/11/2023).
Kemlu Rusia terus melakukan segala upaya untuk membebaskan warga Rusia lainnya yang masih disandera di Gaza.
Berbeda dengan negara Barat, Rusia tidak mengakui Hamas sebagai organisasi teroris.
Presiden Vladimir Putin berulang kali menyerukan pembentukan negara Palestina. Meski demikian Rusia juga menjalin hubungan dengan Israel.
Wakil Kepala Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzouk pada Rabu kemarin mengatakan pihaknya akan membebaskan lebih banyak sandera Rusia sebagai bentuk terima kasih kepada Putin.