Pertemuan darurat digelar tertutup hari ini. Namun dubes AS untuk OPCW, Kenneth Ward, membocorkan, organisasi mencurigai pasukan Rusia di Douma telah merusak barang bukti terkait tuduhan penggunaan senjata kimia.
Sementara itu Dubes Inggris di OPCW, Peter Wilson, mengutip pernyataan dari kepala organisasi, mengatakan, pihaknya masih menunggu sampai diizinkan masuk Douma.
Dugaan penggunaan senjata kimia di Douma di antaranya disebutkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menerima informasi bahwa sekitar 500 pasien mengalami gejala keracunan zat kimia usai serangan Sabtu 7 April.