MOSKOW, iNews.id – Rusia menilai KTT NATO yang digelar di Vlinius, Lithuania, pekan ini menunjukkan bahwa aliansi Barat tersebut kembali memainkan skema Perang Dingin. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, Kremlin siap untuk menanggapi ancaman itu dengan menggunakan segala cara.
Perang Dingin adalah periode ketika Blok Barat yang dipimpin AS terlibat persaingan militer dan perlombaan senjata dengan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet pasca-Perang Dunia II hingga 1991.
KTT NATO di Lithuania pada Selasa hingga Rabu (11-12/7/2023) kemarin berakhir dengan keputusan Amerika Serikat dan para sekutunya untuk memberikan jaminan keamanan baru kepada Ukraina dalam pertahanannya melawan Moskow. KTT itu juga semakin menunjukkan prospek Swedia untuk bergabung sebagai anggota baru NATO, setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan restunya.
“Hasil KTT Vilnius akan dianalisis dengan cermat. Dengan mempertimbangkan tantangan dan ancaman terhadap keamanan dan kepentingan Rusia yang telah diidentifikasi, kami akan merespons secara tepat waktu dan tepat, dengan menggunakan segala cara dan metode yang kami miliki,” ungkap Kemlu Rusia dalam pernyataannya, Rabu (12/7/2023) malam.
Menurut pernyataan tersebut, KTT itu menunjukkan ketidakmampuan NATO untuk beradaptasi dengan situasi geopolitik baru di dunia. Dikatakan bahwa NATO terus menurunkan ambang batas untuk penggunaan kekuatan, sehingga meningkatkan ketegangan politik dan militer.
“(Dengan) mengambil jalan eskalasi, mereka mengeluarkan serangkaian janji baru untuk memasok rezim Kiev dengan senjata yang lebih modern dan jarak jauh untuk memperpanjang konflik selama mungkin – sampai habis,” kata Kemlu Rusia.