Tak hanya itu, Shoigu menyebut Rusia juga memasang peralatan "perang radioelectronic" yang kini mengendalikan wilayah udara Suriah. Fungsinya, untuk mengacaukan radar di wilayah dekat Suriah di Laut Mediterania.
Rusia meningkatkan kemampuan perang elektroniknya dan memantau radius hingga 200 kilometer dari tempat terjadinya serangan sebelumnya.
"Kami sangat memperkuat kemampuan peperangan elektronik. Kami mengirim peralatan tambahan di sana. Sebagai hasilnya, kami mengendalikan zona jarak pendek dalam radius 50 kilometer dan zona jarak jauh—arah utama di mana penyerangan dilakukan—dalam radius 200 kilometer," kata Shoigu.
Pekan lalu, Rusia mengumumkan pihaknya akan meningkatkan langkah-langkah keamanan di Suriah setelah pesawat intainya, Il-20, secara tidak sengaja ditembak jatuh rudal S-200 Suriah. Insiden itu menyebabkan 15 tentara Rusia tewas.
Rusia menuding Israel menjadikan Il-20 sebagai tameng, sehingga diserang oleh rudal Suriah. Saat itu, Israel sedang menyerang wilayah Latakia, Suriah.
Namun, Israel membantah tuduhan tersebut.