Dalam rilisnya kepada media pada Rabu (27/3/2024), Harvard mengakui praktik pengelolaan kepustakaannya terkait dengan buku tersebut telah gagal memenuhi tingkat standar etika yang dianut perguruan tinggi itu.
Disebutkan bahwa, setelah analisis ilmiah memastikan bahwa buku tersebut dijilid dengan kulit manusia, Perpustakaan Harvard pada 2014 malah membuat postingan blog yang menggunakan “nada sensasional”, tidak wajar, dan menjadikannya candaan.
Pada 2022, Harvard merilis laporan yang mengidentifikasi bahwa ada lebih dari 20.000 jasad manusia dalam berbagai koleksinya. Bagian yang digunakan mulai dari gigi, rambut, hingga tulang.