ASTANA, iNews.id – Salah satu sekutu dekat Rusia, Kazakhstan, tidak akan mengakui hasil referendum di Ukraina Timur yang diinisiasi Moskow. Hal itu diungkapkan oleh kementerian luar negeri republik bekas Uni Soviet itu, Senin (26/9/2022).
Pemungutan suara sedang berlangsung di empat provinsi atau wilayah Ukraina yang sebagian besar dikendalikan oleh pasukan Rusia. Referendum itu bertujuan untuk memuluskan rencana Moskow menganeksasi wilayah-wilayah tersebut.
“Adapun penyelenggaraan referendum, Kazakhstan berasal dari prinsip-prinsip integritas teritorial negara, kesetaraan kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai,” ungkap Juru Bicara Kemlu Kazakhstan, Aibek Smadiyarov.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, sudah berulang kali menyerukan penyelesaian konflik Ukraina sesuai dengan Piagam PBB. “Kami menegaskan kembali kesiapan kami untuk memberikan semua kemungkinan bantuan untuk pembentukan dialog politik,” kata Smadiyarov, seperti dikutip Reuters.
“Pada saat yang sama, negara kami percaya bahwa menjaga stabilitas di tingkat regional atau global adalah tujuan yang paling penting,” tuturnya.