Seruan Hati Pasien Korona di Italia: Biarkan Saya Mati di Rumah!

Nathania Riris Michico
Seorang pasien menunjukkan tanda peace saat dibawa dengan tandu ke gedung rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun untuk melawan infeksi virus korona di rumah sakit Gemelli di Roma. (FOTO: ANDREAS SOLARO / AFP)

Bertolini, yang hidup sendirian, mulai merasa mual pada awal Maret. Akhirnya, sahabatnya memanggil ambulans yang membawanya ke rumah sakit kota. Ketika berbicara kepada putrinya di telepon dari rumah sakit, dia menggambarkan sejumlah besar pasien dan hiruk-pikuk bangsal.

"Saya merasa seperti sedang berperang," katanya, menurut putrinya, Mara Bertolini.

Carlo kemudian dipindahkan ke unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit besar di Milan. Mara dan saudara perempuannya dapat mengunjungi dengan mengenakan pakaian hazmat -topeng, sarung tangan, jas putih- untuk melihatnya melalui jendela unit perawatan intensif.

"Mereka memberi tahu kami bahwa dialah yang memiliki kondisi paling serius di ICU," katanya.

Seorang dokter, bukan kerabat, sering kali adalah orang terakhir yang akan ditemui oleh pasien COVID-19 yang sekarat. Orang yang dicintai bahkan tidak dapat mendekati peti mati karena takut terserang virus.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
7 bulan lalu

Covid-19 Mulai Renggut Nyawa di India, Hampir 4.000 Orang Terinfeksi

Nasional
3 tahun lalu

Update 18 Desember 2022, Kasus Positif Covid-19 Tambah 860 Orang

Nasional
3 tahun lalu

Update 25 Agustus 2022, Kasus Positif Covid-19 Tambah 5.214 Orang

Nasional
3 tahun lalu

Update 29 Juli 2022, Kasus Positif Covid-19 Tambah 5.831 Orang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal