Setelah AS dan Inggris, Giliran Prancis Kutuk Kekejaman China terhadap Uighur

Ahmad Islamy Jamil
Para laki-laki Uighur yang ditahan di kamp konsentrasi oleh Pemerintah China. (Foto: Dok. BBC)

Dia mengatakan, Prancis ingin China mengizinkan akses kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk memantau langsung kondisi terkini masyarakat Uighur.

Komentar Le Drian itu muncul di saat ketegangan Barat dan China yang meningkat karena penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional yang kejam di Hong Kong. Selain itu, saat ini ini tengah meningkat pula perlawanan AS dan Inggris terhadap penggunaan produk yang dibuat oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei.

Awal bulan ini, AS memberikan sanksi kepada pejabat senior China, menuntut diakhirinya penindasan yang mengerikan terhadap masyarakat Muslim Uighur. Pada Senin (20/7/2020), AS juga merilis daftar hitam 11 perusahaan China yang dituduh terlibat dalam penindasan terhadap etnik minoritas itu.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga menuduh Beijing melakukan pelanggaran HAM yang berat dan mengerikan.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Bisnis
3 hari lalu

Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri

Internasional
5 hari lalu

Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Mesir Kuno Perpustakaan Louvre Rusak

Internasional
5 hari lalu

Perpustakaan Louvre Paris Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Rusak

Nasional
5 hari lalu

Banjir Barang asal China, Pemerintah Siapkan Aturan Pembatasan Impor

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal