Simpang Siur, Riset AS Klaim Remdesivir Berguna Obati Corona tapi Kata China Tidak

Ahmad Islamy Jamil
Obat remdesivir yang dikembangkan perusahaan AS, Gilead Sciences. (Foto: AFP)

Namun pasien dengan ventilator yang diberikan remdesivir menghabiskan waktu jauh lebih singkat untuk menggunakan alat bantu pernapasan itu, dibandingkan kelompok kontrol. Perbandingan rata-ratanya yaitu 7 hari berbanding 15 hari.

“Namun, tidak ada perbedaan signifikan yang dicatat antara kedua kelompok dalam hal durasi dukungan oksigen; lama tinggal di rumah sakit, dan; waktu perawatan yang dihabiskan hingga keluar dari rumah sakit atau meninggal dunia,” demikian laporan penelitian itu.

Para peneliti mengatakan, riset ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk fakta bahwa penelitian mereka dihentikan sebelum waktunya, ketika jumlah pasien menurun drastis sebagai hasil positif dari kebijakan lockdown yang ketat di Wuhan. Karenanya, mereka meminta uji coba remdesivir secara acak lebih lanjut.

Klaim Amerika Serikat

Sementara, hasil uji klinis terhadap pasien Covid-19 yang menggunakan remdesivir di AS dikatakan sembuh sekitar 30 persen lebih cepat daripada mereka yang menggunakan plasebo. Hasil eksperimen yang diumumkan Rabu (29/4/2020) ini pun menuai pujian dari ahli epidemiologi di negeri Paman Sam.

Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) AS selaku lembaga yang mengawasi riset ini menyatakan, pasien Coivd-19 yang menggunakan remdesivir memiliki waktu penyembuhan 31 persen lebih cepat daripada mereka yang menggunakan plasebo. Secara khusus, waktu rata-rata untuk penyembuhan pasien Covid-19 yang diberi obat buatan Gilead Sciences itu adalah 11 hari. Sementara, pasien yang diberi plasebo butuh waktu 15 hari untuk pulih kembali.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
3 jam lalu

Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung

Internasional
7 jam lalu

Kim Jong Un Pamer Kapal Selam Nuklir Pertama Buatan Korea Utara

Internasional
8 jam lalu

Trump Ingin Rebut Greenland, Uni Eropa Tegaskan Dukung Denmark

Internasional
9 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal