Pandangan yang kurang lebih sama juga diungkapkan para peneliti medis internasional lainnya. Mereka berpendapat, remdesivir mungkin punya manfaat untuk penyembuhan Covid-19. Tapi bila melihat hasil penelitian yang diajukan Gilead Sciences, tidak ada yang terlalu istimewa dari obat itu.
“Ini adalah bukti pertama bahwa remdesivir memiliki manfaat asli, tetapi tentu saja itu tidak dramatis,” kata pakar statistik medis di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, Stephen Evans.
“Data ini menjanjikan, dan mengingat bahwa kita belum memiliki pengobatan yang terbukti untuk Covid-19. Penelitian ini mungkin mengarah pada persetujuan cepat untuk penggunaan remdesivir. Namun, itu juga menunjukkan bahwa remdesivir bukanlah ‘peluru ajaib’,” kata peneliti utama di Fakultas Kedokteran Universitas Tsinghua Beijing, Babak Javid.