Yeo memata-matai AS selama 4 tahun setelah direkrut oleh pejabat intelijen China pada 2015. Saat itu dia mengunjungi China untuk mempresentasikan situasi politik di Asia Tenggara.
Peraih gelar PhD dari Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew itu ditugaskan oleh intelijen China untuk mengamati warga AS, termasuk militer dan pegawai pemerintah, yang memiliki akses untuk mendapatkan informasi berharga.
Yeo mengakui dia membayar warga AS untuk menulis laporan yang kemudian dia kirim ke pemerintah China tanpa sepengetahuan penulis. Dia ditangkap di AS pada November 2019.