Sudan Kacau akibat Perang Saudara: Uang Tak Laku, Warga Transaksi Barter

Anton Suhartono
Sudan dilanda perang saudara sejak 2 tahun terakhir, menyebabkan kekacauan politik hinga keuangan (Foto: AP)

Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, warga juga membayar transportasi umum dengan barang.

"Pengemudi ojek dan tuk-tuk (becak motor) diberi bahan bakar dan sabun sebagai ongkos," kata Al Sadiq Issa, seorang relawan lokal.

Beberapa warga lain juga menawarkan jagung, tepung, atau gula sebagai imbalan untuk membayar jasa bengkel.

Saat pertempuran antara pasukan pemerintah dan RSF pecah di Khartoum pada awal perang tahun 2023, Bank Sentral, yang terhubung dengan jaringan antarbank SWIFT, dibakar kemudian diduduki oleh pemberontak selama hampir 2 tahun.

Bank-bank ditutup atau dijarah hingga brankas kosong, menyebabkan runtuhnya perekonomian. 

Sebagai gambaran hancurnya mata uang sudan, 1 euro, yang sebelum perang bernilai 450 pounds Sudan, kini bernilai 3.500 di pasar gelap.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
12 hari lalu

Deklarasi Bersama KTT G20 Serukan Akhiri Konflik Palestina, Ukraina hingga Sudan

Nasional
13 hari lalu

KPK Pamerkan Tumpukan Uang Rp300 Miliar: Bentuk Transparansi

Nasional
13 hari lalu

KPK Buka Suara soal Heboh Uang Rp300 Miliar yang Dipamerkan Pinjaman dari Bank

Nasional
14 hari lalu

KPK Serahkan Uang Rp883 Miliar ke Taspen, Hasil Rampasan Kasus Investasi Fiktif 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal