Pernyataannya itu merupakan respons penolakan atas desakan China agar Filipina memindahkan kapal perang yang dikandaskan di wilayah itu sebagai klaim teritorial.
"Kami akan terus mengirim pasukan ke kapal yang dikandaskan selama diperlukan," kata Malaya, Senin (7/8/2023).
Dia menegaskan sudah menjadi hak Filipina untuk menjaga dan memasok kebutuhan ke pos penjagaan itu untuk menunjang kebutuhan pasukan.
China sebelumnya mendesak Filipina untuk tidak mengirim kapal ke pulau karang dan bahan material untuk melakukan perbaikan maupun pembangunan skala besar.
Negeri Tirai Bambu mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya melalui sembilan garis putus-putus. Klaim itu dimentahkan Pengadilan Arbitrase Internasional yang memenangkan gugatan Filipina.