KABUL, iNews.id - Taliban ingin memperbaiki hubungan dengan dunia internasional, termasuk Amerika Serikat, setelah merebut pemerintahan Afghanistan kembali. Pernyataan itu disampaikan menjelang pengumuman pemerintahan baru Afghanistan dalam waktu dekat.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menegaskan negara Afghanistan atau Imarah Islam akan menjajaki hubungan diplomatik dengan AS.
"Imarah Islam ingin memiliki hubungan dan (kerja sama) diplomatik yang baik dengan Amerika," kata Mujahid.
Pada Senin lalu AS secara resmi mengakhiri perang 20 tahun ditandai dengan pemulangan gelombang terakhir pasukan dari bandara Kabul. Perang terpanjang AS di Afghanistan itu telah merenggut hampir 2.500 nyawa tentara Paman Sam serta sekitar 240.000 warga Afghanistan. Total biaya perang mencapai 2 triliun dolar AS.
Mujahid menambahkan pertemuan Dewan Pimpinan selama 3 hari di kota kelahiran Taliban, Kandahar, menghasilkan beberapa keputusan penting. Pertemuan tersebut di bawah bimbingan langsung pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada.
Konsultasi juga terjadi soal pembentukan pemerintahan dan kabinet baru Afghanistan.
Menurut Mujahid, pertemuan juga membahas berbagai aspek soal kebijakan keamanan umum dan perlakuan terhadap masyarakat.