KAIRO, iNews.id - Pasukan Israel terus menggempur Jalur Gaza, Palestina, Jumat (21/6/2024). Serangan dari darat, udara, bahkan laut menewaskan setidaknya 45 orang, termasuk 25 di antaranya para pengungsi di kamp Al Mawasi.
Warga mengatakan, tank-tank pasukan Zionis menerobos masuk ke bagian barat dan utara Rafah setelah menguasai bagian timur, selatan, dan tengah. Tembakan dari jet tempur, tank, dan kapal di lepas pantai menyebabkan warga Rafah meninggalkan kota tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, sedikitnya 25 warga tewas di kamp zona kemanusiaan Al Mawasi. Selain itu 50 lainnya luka-luka. Saksi mata mengatakan peluru tank menghantam tenda pengungsi yang menampung beberapa keluarga.
“Dua tank mendaki puncak bukit memantau Mawasi lalu mengirim bola api yang menghantam tenda-tenda warga miskin yang mengungsi di daerah tersebut,” kata seorang saksi, kepada Reuters, dikutip Sabtu (22/6/2024).
Seperti biasa, militer Israel berkilah bahwa tembakan ke kamp pengungsi Mawasi bukan berasal dari senjata-senjatanya. Militer Zionis berdalih pasukannya sudah melakukan tindakan tepat dan berbasis intelijen di wilayah Rafah. Pasukan Israel terlibat pertempuran jarak dekat dengan para pejuang Gaza.
Beberapa warga mengatakan, serangan Israel ke Rafah semakin intensif sejak Rabu (19/6/2024). Suara ledakan serta tembakan terdengar tanpa henti.
“Tadi malam adalah salah satu malam terburuk di Rafah barat. Drone, pesawat, tank, dan kapal angkatan laut membombardir daerah tersebut. Kami merasa penjajah berusaha untuk sepenuhnya menguasai kota,” kata Hatem (45), seorang warga.
Para tentara Zionis, lanjut dia, mendapat perlawanan sengit dari para pejuang.
Wali Kota Rafah Ahmed Al Sofi mengatakan, wilayah yang dipimpinnya menjadi daerah operasi militer Zionis.
“Kota ini mengalami bencana kemanusiaan dan para warga sekarat di dalam tenda mereka karena pengeboman Israel,” kata Sofi.