Namun, The New York Times membela pengakuan sang pejabat.
"Kami sangat bangga menerbitkan artikel ini, yang secara signifikan meningkatkan pemahaman publik tentang apa yang terjadi dalam pemerintahan Trump," demikian pernyataan New York Times, seperti dilaporkan BBC, Kamis (6/9/2018).
Tulisan opini itu muncul sehari setelah beredar sejumlah kutipan dari buku terbaru wartawan terkenal Bob Woodward soal Trump yang menyatakan para pejabat Gedung Putih terlibat dalam 'kudeta administratif; untuk melindungi negara dari kebijakan berbahaya presiden.
Tindakan para pejabat itu antara lain mengambil dokumen-dokumen penting (rancangan kebijakan) dari meja presiden sebelum Trump berkesempatan menandatanganinya.
Penulis itu mengaku bukan seorang agen kalangan liberal. Dia justru setuju dengan banyak tujuan kebijakan yang diupayakan oleh pemerintah, namun tujuan-tujuan kebijakan tersebut tercapai kendati tanpa, dan bukan karena, presiden.
Berbagai hal diungkap dalam artikel opini oleh sang pejabat. Antara lain, rapat-rapat yang berantakan, sikap yang Trump sembarangan dan picik, ketidakmampuan berpegang pada keputusan yang sudah diambil, sikap antipati terhadap pers bebas, dan naluri anti-demokrasi.