MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin merespons pernyataan calon presiden Amerika Serikat (Capres AS) Donald Trump soal serangan ke Moskow. Dalam wawancara dengan surat kabar The Wall Street Journal, Trump mengaku pernah mengancam langsung Putin, militernya akan menyerang jantung Ibu Kota Moskow, termasuk Istana Kremlin, jika Rusia menyerang Ukraina.
Saat dimintai komentar oleh jurnalis, Putin menanggapinya dengan santai. Dia mengatakan tidak ingat Trump pernah menyampaikan ancaman itu kepada dirinya. Dia lalu mengaitkan dengan Pilpres AS 2024, pernyataan Trump itu merupakan hal wajar yang disampaikan di masa kontestasi politik.
"Saya tidak ingat percakapan seperti itu dengan Trump. Kampanye presiden AS saat ini berada pada tahap yang begitu panas, saya sarankan untuk tidak menganggap serius pernyataan siapa pun," kata Putin, saat konferensi pers di KTT BRICS, Kazan, seperti dikutip dari RT, Jumat (25/10/2024).
Dia lalu menegaskan, tak ada gunanya mengancam Rusia. Ancaman-ancaman teresbut justru membuat Rusia semakin berani.
Dalam wawancara tersebut, Trump awalnya ditanya apakah dia akan menggunakan kekuatan militer untuk merespons blokade Taiwan oleh China? Trump menjawab, tidak perlu menggunakan kekuatan militer terhadap China karena Presiden Xi Jinping menghormatinya. Selain itu, Xi sudah paham bahwa Trump bisa berbuat nekat.
Trump melanjutkan, hal yang sama juga berlaku terhadap Putin. Dia memiliki hubungan sangat baik dengan Putin.
Trump lalu melontarkan pernyataan soal ancaman mengebom Moskow.
"Vladimir, jika Anda menyerang Ukraina, saya akan menyerang Anda dengan keras. Anda bahkan tidak akan memercayainya. Saya akan menyerang Anda tepat di jantung Moskow. Kita berteman. Saya tidak ingin melakukannya, tapi saya tidak punya pilihan," kata Trump.