WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menyerang Hamas terkait perang melawan kelompok bersenjata yang merampok bantuan kemanusiaan serta melakukan aktivitas spionase.
Trump menyoroti eksekusi yang dilakukan Hamas terhadap enam pelaku spionase atau mata-mata Israel yang videonya tersebar luas di internet.
Trump beranggapan tindakan tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Israel, di bawah rencana perdamaian Gaza yang diusulkannya.
"Jika Hamas terus membunuh orang di Gaza, yang bukan kesepakatan, kami tidak punya pilihan selain masuk dan membunuh mereka. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini," kata Trump, di media sosial Truth Social.
Namun Trump kemudian mengubah pernyataan bahwa pasukan AS tidak perlu menyerang Hamas. Tampaknya dia merujuk pada pasukan stabilitas internasional atau penjaga perdamaian yang ditugaskan untuk mengawal gencatan senjata di Gaza.
"Seseorang akan masuk. Bukan kami. Kami tidak perlu melakukannya. Ada orang-orang yang sangat dekat, sangat dekat, yang akan masuk. Mereka akan melakukannya dengan sangat mudah, tapi di bawah naungan kami," kata Trump, tanpa menyebutkan siapa pihak tersebut.