Trump juga memerintahkan kenaikan tarif baja serta segera membatalkan negosiasi kesepakatan perdagangan senilai 100 miliar dolar dengan Turki.
Perintah eksekutif memberi wewenang kepada menteri keuangan untuk memberi sanksi kepada para pejabat Turki atas tindakan atau kebijakan yang mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas, atau integritas wilayah Suriah.
Dalam pernyataan sebelumnya, Trump menyebut dirinya sepenuhnya siap dengan cepat menghancurkan perekonomian Turki jika para pemimpin negara itu 'keterlaluan'.
Langkah itu merupakan upaya konkret pertama AS untuk menghukum Turki, sekutunya di NATO, atas penyerbuan ke daerah-daerah yang dipegang oleh Kurdi -sekutu AS melawan ISIS- setelah Trump menarik pasukan dari utara Suriah pekan lalu.
"Jika operasi Turki berlanjut, itu akan memperburuk krisis kemanusiaan yang tumbuh dan menakutkan, dengan konsekuensi yang berpotensi bencana," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
"Untuk menghindari penderitaan sanksi lebih lanjut yang dikenakan di bawah perintah eksekutif baru ini, Turki harus segera menghentikan ofensif sepihak di timur laut Suriah dan kembali ke dialog dengan Amerika Serikat tentang keamanan di Suriah timur laut," tandasnya.
Turki meluncurkan operasi militer pada Rabu (9/10/2019) setelah Trump menarik pasukan AS yang mendukung pasukan Kurdi dalam perang melawan ISIS.