WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menarik negaranya keluar dari keanggotaan Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Trump memerintahkan jajarannya untuk melakukan evaluasi terhadap keanggotaan AS di UNESCO selama 90 hari, terhitung sejak Februari lalu.
Dia menekankan pada evaluasi sentimen anti-Semitisme atau anti-Israel di dalam organisasi tersebut.
Trump menuduh organisasi tersebut mendukung tujuan-tujuan budaya dan sosial yang membangkitkan perpecahan.
"Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik Amerika Serikat (keluar dari UNESCO," kata Wakil Juru Bicara Gedung Putih Anna Kelly, seperti dikutip dari The New York Post, Rabu (23/7/2025).
Tujuan-tujuan budaya dan sosial yang memecah belah, kata dia, sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan yang dipilih oleh rakyat AS dalam pilpres pada November lalu, merujuk pada pemerintahan konservatif Trump.
Sementara itu seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, UNESCO dituduh memiliki kecenderungan anti-Amerika dan anti-Israel serta memiliki agenda woke.
Hasil evaluasi 90 hari, kata dia, para pejabat AS mempermasalahkan kebijakan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi UNESCO serta bias pro-Palestina dan pro-China.
Di antara kesalahan yang disebutkan dalam evaluasi adalah rilis data "perangkat anti-rasisme" oleh UNESCO pada 2023 dan inisiatif "Transforming MEN'talities" pada 2024.