Permusuhan antara Palestina dan Israel dimulai sejak negara Yahudi didirikan pada 1948. Palestina mencari pengakuan diplomatik atas negara merdeka mereka di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagian diduduki oleh Israel, dan Jalur Gaza.
Sementara Pemerintah Israel menolak untuk mengakui Palestina sebagai entitas politik dan diplomatik yang independen dan terus saja membangun permukiman Yahudi di wilayah pendudukan meskipun ada keberatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada 9 Juni, media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk menunda pembahasan rencana pembangunan yang kontroversial di dekat Yerusalem, yang implementasinya akan secara efektif membagi Tepi Barat menjadi dua.