TEL AVIV, iNews.id - Pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melanjutkan tradisi merampas tanah Palestina. Kali ini pemerintahan sayap kanan itu berencana mengeluarkan ribuan izin pembangunanan permukiman Yahudi yang baru di Tepi Barat.
Padahal, sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS), baru-baru ini kembali memperingatkan agar pembangunan permukinan dihentikan karena mengganggu proses perdamaian dengan Palestina.
Rencana persetujuan terhadap 4.560 unit rumah di berbagai wilayah Tepi Barat dimasukkan dalam agenda Dewan Perencanaan Tertinggi Israel yang akan bertemu pekan depan. Dari jumlah itu, hanya 1.332 yang sampai pada tahap persetujuan akhir, sisanya masih melalui proses izin awal.
"Kami akan terus membangun permukiman dan memperkuat cengkeraman Israel di wilayah itu," kata Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dikutip dari Reuters.
Pemerintah Otoritas Palestina akan memboikot pertemuan Komite Ekonomi Bersama dengan Israel yang dijadwalkan pada Senin besok, sebagai respons dari keputusan pemerintahan Netanyahu.
Sementara itu faksi perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, Hamas, mengecam keputusan itu.
"Tidak akan memberikan (Israel) legitimasi atas tanah kami. Rakyat kami akan melawan dengan segala cara," bunyi pernyataan Hamas.