BEIJING, iNews.id - Zara menjadi sasaran kemarahan warga China lantaran peritel mode asal Spanyol itu menutup sebagian tokonya pada hari ketika aksi mogok massal melanda Hong Kong.
Ribuan warganet China di media sosial menyerukan pemboikotan Zara seraya menuding perusahaan peritel itu mendukung karyawannya yang ingin bergabung dengan aksi mogok.
Zara beralasan penutupan itu dilakukan guna memastikan toko-tokonya tidak kekurangan staf ketika layanan moda transportasi mengalami gangguan. Namun, alasan tersebut tidak mampu meredam kemarahan warganet China.
Kemarahan dimulai setelah empat toko Zara tutup sementara pada Senin.
Pada hari itu, menurut para penyelenggara unjuk rasa, sekitar 10.000 siswa dari 200 sekolah menengah memboikot hari pertama semester baru guna berpartisipasi dalam demonstrasi.
Sejumlah kalangan di Hong Kong bersiap mengantisipasi aksi itu yang disebut-sebut bakal berlangsung selama dua hari, walau belakangan terlihat tidak mendapat banyak sokongan.