KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, menghadapi tekanan agar mengundurkan diri setelah usulan pemberlakukan darurat nasional ditolak Raja Malaysia. Di saat bersamaan, warga Malaysia menyambut baik penolakan tersebut.
PM Muhyiddin pada Jumat kemarin menyampaikan usulan pemberlakukan darurat nasional kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Usulan tersebut didasari lonjakan baru infeksi Covid-19 di Malaysia yang berdampak pada sektor ekonomi.
Dalam keadaan darurat nasional, salah satu yang akan dilakukan adalah menangguhkan parlemen. Poin inilah yang kemudian dikritik oleh oposisi sebagai manuver menghindari tekanan di parlemen.
Sebab, di saat bersamaan pemerintahan PM Muhyiddin tengah dihadapkan pada klaim tokoh oposisi senior Malaysia, Anwar Ibrahim, yang mengaku mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Pada Minggu (25/10/2020) kemarin, Raja Malaysia setelah meminta pertimbangan dari 9 raja Melayu yang tergabung dalam Council of Rules akhirnya memutuskan menolak usulan keadaan darurat nasional.
Usulan ditolak Raja, kikis kekuasan Muhyiddin di pemerintahan